Jumat, 11 Februari 2011

Bangun Malam

Bagi yang masih kesulitan untuk bangun malam, tak usah khawatir. Kenapa? Karena sebenarnya setiap diri memampukan untuk bangun malam. Kok bisa? Sebab yang menciptakan manusialah yang membuat aturannya. Allah tidak akan pernah salah. Allah tahu dengan kemampuan hambanya. Berat bukan berarti tidak bisa. Allah lebih tahu dengan anatomi dan kapabiliti jasad setiap makhlukNya. Hanya kebanyakan hambanyalah yang pepeko, sibuk ngurusi kerjanya, sehingga lupa waktu bahkan lupa diri. Saat muda sibuk mengumpulkan harta dan lupa dengan kesehatannya, saat tua sibuk ngurusi kesehatannya dengan banyak mengeluarkan harta simpanannya.

Nah, selain jawaban di atas ada satu jawaban lagi yang paling saya suka, sekaligus juga saya benci. Jawaban itu begini, kita gak perlu kuatir gak bisa bangun malam, gak bias sholat malam, gak bisa doa malam sebab masih banyak temannya. Masih banyak orang yang belum mampu rutin bangun malam. Yah, toh. Jadi buat apa bersedih atau kuatir. Tetapi apakah kita tega memubadzirkan potensi diri yang sudah disetting dari sononya. Ibarat HP, jangan hanya dibuat sms doang, ia bisa buat telpon, ngenet, alarm, mms, dan fungsi lain yang sudah disediakan oleh produsen dan providernya. Ini masalah yang perlu perhatian.

Sepanjang pengamatan, penelaahan dan pengalaman dari para pecinta bangun malam, kunci agar bisa bangun malam adalah bagaimana memulai tidurnya. Tidur yang benar akan menghasilkan efek yang besar; badan sehat, segar dan bias bangun sepertiga malam. Sebagaimana yang dicontohkan Nabi SAW, agar bias bangun malam mulailah tidur dengan miring ke kanan dengan berbantalan tangan di bawah pipi yang kanan, sebagaimana hadits Rasulullah Muhammad saw yang artinya: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)

Dari al-Barra` bin Azib, Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda, "Apabila kamu hendak tidur,maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan".

“Rasulullah Muhammad SAW apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350).

Para salafus sholih memberikan keterangan yang panjang lebar tentang keunggulan tidur miring ke kanan ini. Ia tidak hanya unggul dalam hal kesehatan dan kebugaran, tetapi juga bermanfaat untuk bisa menemukan jalan untuk bangun malam. Ibnu Qayyim berkata, “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur dan bangun beliau, niscaya mengetahui bahwa tidur beliau tersebut paling proporsional dan paling bermanfaat untuk badan, organ, dan kekuatan." Tujuannya adalah agar makanan dapat masuk ke dalam lambung dengan sempurna. Hal ini dikarenakan posisi lambung yang berada agak ke samping kiri.

Ada yang menyatakan bahwa hikmah tidur dengan posisi miring ke kanan adalah agar orang yang melakukannya tidak terlalu lelap dalam tidurnya, karena posisi hati/jantung di dalam tubuhnya agak miring ke kiri. Jadi jika seseorang tidur dengan posisi miring ke kanan, maka jantungnya akan terdorong dari tempatnya di sebelah kiri. Hal itu akan mencegah orang yang bersangkutan tidur terlalu lama dan terlalu lelap.

Posisi tidur Nabi SAW setelah miring kesebelah kanan kemudian, beliau berbalik bertumpu sedikit pada sisi kiri, supaya dengan begitu proses pencernaan lebih cepat karena condongnya lambung di atas hati. Kemudian beliau kembali tidur bertumpu pada sisi kanan lagi, agar makanan segera larut dari lambung; jadi posisi permulaan dan posisi terakhir tidur bertumpu pada sisi kanan.

Tidur miring kanan ini seperti yang diajarkan dalam first aid training - proses recovery. Kelebihannya, tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke belakang yang dapat menyumbat jalan nafas. Lain halnya jika tidur pada posisi terlentang maka relaksasi lidah pada saat tidur dapat mengakibatkan penghalangan jalan nafas, penampakan dari luar berupa mendengkur. Orang yang mendengkur mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen malah kadang-kadang dapat terjadi henti nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkan orang yang tidur dengan posisi demikian. Orang tersebut biasanya akan bagun dengan keadaan pusing karena kurangnya pasokan oksigen ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu tidur kita.

Tidur miring ke sebelah kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya ini karena posisi jantung yang memang berada lebih di sebelah kiri. Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan karena darah yang masuk ke atrium juga banyak, sebab paru-paru kanan berada diatas sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru kiri.

Bagi kesehatan paru-paru, paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring kesebelah kanan, jantung akan jatuh kesebelah kanan, itu tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan besar, lain halnya kalau bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.

Selain posisi tidur yang miring ke kanan Nabi SAW melengkapi dengan meluruskan punggungnya pada saat tidur, manfaatnya adalah supaya organ-organ dalam tidak tertekan, posisi tersebut juga melancarkan peredaran darah. Juga ditambah dengan sedikit menekuk kaki. Di dunia kedokteran seorang dokter akan meminta pasien menekuk kakinya jika dokter tersebut akan memeriksa perut pasien. Fungsi dari sedikit menekuk kaki adalah untuk mengendurkan otot-otot perut sehingga lebih mudah untuk diperiksa. Menekuk kaki sedikit pada saat tidur menolong organ-organ dan otot otot perut itu sendiri untuk relaksasi lebih sempurna. Sehingga tidur kita lebih nyaman.

Kelengkapan lainnya dari tidur miring ke kanan adalah dengan menggunakan telapak tangan sebagai bantal. Leher yang tidak lurus pada saat tidur menyebabkan sakit leher pada saat bangun dan biasanya ini menetap beberapa lama sehingga mengganggu aktifitas. Maha suci Allah yang menciptakan tangan sedemikian rupa sehingga apabila kita melihat orang yang tidur dengan telapak tangan maka antara kepala, leher dan punggung tercipta garis lurus.

Itu semua teori. Itu semua hikmah dari orang yang telah mempraktekkannya. Sekarang waktunya bagi kita untuk mencobanya. Siapa tahu di sana kita menemukan jalannya. Jangan berkilah masih banyak temannya sehingga kita enggan untuk mencobanya. Dan tidak ada hal yang lebih baik kecuali disertai niat yang kuat dan murni mencari keridhoan Allah. Barangsiapa yang mempersungguh Allah akan berikan jalannya. Ingatlah kemuliaan orang iman adalah bangun malam. Dari Sahal bin Sa’ad ra., dia berkata, “Jibril datang kepada Nabi SAW dan berkata, “Ya Muhammad, hiduplah sesukamu karena kamu pasti mati, beramallah sesukamu karena kamu pasti dibalas karenanya, cintailah siapa yang kamu sukai karena kamu akan meninggalkannya. Ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mu’min adalah qiyamul lail dan kehormatannya adalah merasa kaya/cukup dari manusia (gak minta – minta).” (Rowahu Thabrani fi Mu’jam al-Ausath).

Oleh: Ustadz.Faizunal Abdillah