Rabu, 09 Desember 2009

ANAK YANG MENCORET MOBIL AYAHNYA



Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.
Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya... karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.
Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.
Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini !!!" .... Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ' Saya tidak tahu..tuan." "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardik si isteri lagi.
Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "DIta yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik ...kan!" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.
Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa... Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil uka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak.
Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Dita demam, Bu"...jawab pembantunya ringkas. "Kasih minum panadol aja ," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.
Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada pilihan.." kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut..."Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah" kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.
Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "Ayah.. ibu... Dita tidak akan melakukannya lagi.... Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi... Dita sayang ayah.. sayang ibu.", katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. "Dita juga sayang Mbok Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.
"Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?... Bagaimana Dita mau bermain nanti?... Dita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi, " katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf...
Tahun demi tahun kedua orang tua tsb menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi..., Namun...., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tsb tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..

Sabtu, 05 Desember 2009

Mawar untuk ibu




Kemudian mereka berdua menuju tempat yang ditunjukan gadis kecil itu, yaitu pemakaman umum, dimana lalu gadis itu meletakan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah.
Melihat hal inu, hati pria ini menjadi terenyuh Seorang pria berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang di paketkan pada sang ibu yang tinggal sejauh 259 km darinya. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu menanyainya kenapa dan dijawab oleh gadis kecil “ Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tapi saya Cuma punya uang limaratus saja, sedangkan harga mawar itu seribu”
Pria itu tersenyum dan berkata “Ayo ikut, aku akan membelikanu bunga yang kau mau” kemudian ia membelikan gadis kecil itu setangkai bunga mawar merah, sekaligus memesankan karangan bunga untuk di kirimkan ke ibunya.
Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil itu pulang ke rumah. Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya “ Tentu saja, maukan anda mengantarkan ke tempat ibu saya?”
dan teringat sesuatu. Bergegas, ua kembali menuju ke took bunga tadi dan membatalkan kirimannya. Ia mengambil karangan bunga yang dipesannya dan mengendarai sendiri kendaraanya sejauh 250 km menuju rumah ibunya

Jumat, 04 Desember 2009

Cinta Dan Waktu




alkisah disuatu pulau kecil tinggallah beberapa macam benda - benda abstarak : ada cinta , kesedihan , kekayaan , kegembiraan dan sebagainya. mereka berdampingan dengan baik.

Namun suatu ketika, datang badai menghepas pulau kecil itu dan air laut tiba - tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. semua penghuni pulau cepat cepat berusaha menyelamatkan diri. cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. ia berdiri ditepi pantai mencoba mencari pertolongan. sementara itu air makin naik membasahi kaki cinta.

Tak lama kemudian cinta melihat kekayaan sedang mengayuh perahu " kekayaan ! kekayaan ! tolong aku !" teriak cinta" . " Aduh ! maaf cinta !" kata kekayaan , " perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. lagipula tak ada tempat lagi bagimu diperahuku ini"

Lulu kekayaan cepat - cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya kegembiraan lewat dengan perahunya. " kegembiraan ! kegembiraan " tolong aku !" teriak cinta , namun kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan cinta.

Air makin tinggi membasahi cinta sampai kepinggang dan cinta semakin panik. tak lama lewatlah kecantikan, " Kecantikan ! bawalah aku bersamamu!" , teriak cinta. " wah , cinta ... kamu basah dan kotor. aku tak bisa membawamu ikut. nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini. " sahut kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. ia mulai menagis terisak - isak , saat itu lewatlah kesedihan. " oh , kesedihan bawalah aku bersamamu , " kata cinta, maaf cinta..... aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja.." kata kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. cinta putus asa. ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. pada saat kritis itulah terdengar suara , cinta................ ! mari cepat naik keperahuku!" cinta menoleh kearah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. cepat - cepat cinta naik keperahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat , orang tua itu menurunkan cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. cinta segera menanyakan kepada seorang penduduk tua dipulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu ? " oh..... orang tua tadi ? dia adalah WAKTU . " kata orang itu. " tapi , mengapa ia menyelamatkanku ? aku tak mengenalnya ! , bahkan teman teman yang mengenalkupun enggan menolongku" tanya cinta heran . " Sebab " kata orang tua itu , " HANYA WAKTULAH YANG TAHU BERAPA NILAI SESUNGGUHNYA DARI CINTA ITU .... "